Sebagai alumni SMAN 1 Cikarang, reuni adalah sebuah moment yang baik sekali untuk bertemu dengan kakak kelas atau adik kelas yang setelah sekian lama tak berjumpa. Tapi mungkin bagi sebagian orang reuni dianggap suatu hal yang kurang manfaat. Hal itu harus dapat kita sikapi dengan pikiran yang jernih, tenang (positif thinking).
Bagi saya pribadi, reuni harus disikapi dengan sikap yang bijak, pasalnya Rasul menganjurkan kita untuk bersilaturahim dan menyabung tali persaudaraan. Semakin banyak kita bersilaturahim kesempatan memperoleh peluang rezeki semakin terbuka lebar dan kita akan dipanjangkan umurnya. Tentunya untuk hal yang baik.
Reuni tidak hanya sekedar bertemu muka dan berjabatan tangan namun lebih dari itu, mengikat tali kekeluargaan yang telah lama terputus, memperkenalkan kakak kelas dengan adik kelas, dan hal lain yang dapat kita simpulkan dari kegiatan ini. Tentu untuk itu kita harus berkorban, mengorbankan waktu untuk datang, mengeluarkan ongkos untuk datang, tapi saya pikir untuk realistis dan tak perlu dipertanyakan lagi. Kalau kita pergi ke Mall tentu pakai ongkos, atau pergi ke rumah temen tentu pakai ongkos (biaya distribusi).
Memang tidak ada yang gratis, tapi kalau kita punya prinsip hemat dalam hidup, setiap satu hari kita sisihkan uang Rp. 1.000 rupiah untuk ditabung. Maka bila dikalkulasikan dari sekarang sampai dengan hari pelaksanaan reuni sudah terkumpul lebih dari 50.000.
Begitu juga dengan rekan-rekan alumni yang sekiranya sudah mapan dalam kehidupan ekonomi hendaknya membantu rekan alumni yang belum mampu, karena mereka juga ada sahabat kita seperjuangan seaktu sekolah. Semoga reuni memberikan kenangan yang mengesankan buat kita semua. Amin
Bagi saya pribadi, reuni harus disikapi dengan sikap yang bijak, pasalnya Rasul menganjurkan kita untuk bersilaturahim dan menyabung tali persaudaraan. Semakin banyak kita bersilaturahim kesempatan memperoleh peluang rezeki semakin terbuka lebar dan kita akan dipanjangkan umurnya. Tentunya untuk hal yang baik.
Reuni tidak hanya sekedar bertemu muka dan berjabatan tangan namun lebih dari itu, mengikat tali kekeluargaan yang telah lama terputus, memperkenalkan kakak kelas dengan adik kelas, dan hal lain yang dapat kita simpulkan dari kegiatan ini. Tentu untuk itu kita harus berkorban, mengorbankan waktu untuk datang, mengeluarkan ongkos untuk datang, tapi saya pikir untuk realistis dan tak perlu dipertanyakan lagi. Kalau kita pergi ke Mall tentu pakai ongkos, atau pergi ke rumah temen tentu pakai ongkos (biaya distribusi).
Memang tidak ada yang gratis, tapi kalau kita punya prinsip hemat dalam hidup, setiap satu hari kita sisihkan uang Rp. 1.000 rupiah untuk ditabung. Maka bila dikalkulasikan dari sekarang sampai dengan hari pelaksanaan reuni sudah terkumpul lebih dari 50.000.
Begitu juga dengan rekan-rekan alumni yang sekiranya sudah mapan dalam kehidupan ekonomi hendaknya membantu rekan alumni yang belum mampu, karena mereka juga ada sahabat kita seperjuangan seaktu sekolah. Semoga reuni memberikan kenangan yang mengesankan buat kita semua. Amin